fbpx
Jadilah Pelajar Yang Merdeka

Jadilah Pelajar Yang Merdeka

Kini, sudah 71 tahun Indonesia merdeka. Lepas dari belenggu penjajah. Kita tidak lagi hidup di era peperangan. Dimana penindasan secara massal dan masif terjadi. Kemerdekaan sudah selesai kita perjuangkan. Tidak ada lagi yang berhak merampas ibu pertiwi dari tangan anak bangsa. Kita hidup dimana zaman sudah bebas. Bebas menentukan nasibnya sendiri. Bebas tidak lagi terkungkung oleh campur tangan bangsa lain.

Tapi, apakah betul kita sudah merdeka secara arti yang sesungguhnya?

Apakah benar bahwa kita sudah terlepas dari kungkungan negara lain?

Apakah kita sudah bebas menentukan nasib sendiri tanpa intervensi bangsa lain?

Tentu saja setiap kita punya hak menjawabnya. Terkhusus pelajar, ketika kini kamu menjadi pelajar, apakah kamu sudah benar-benar merdeka? Merdeka dari kebodohon? Merdeka dari tindakan anarkis seperti tawuran, narkoba atau pergaulan bebas?

Lantas, seperti apa pelajar yang merdeka itu?

Setelah merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, Bung Karno dan Hatta selalu merindukan agar bangsa ini dan aset negara ini dikelola oleh anak bangsa sendiri. Sebagaimana tulisan Mustika Rachel 12 dalam laman situs pribadinya, www. Mustikarachel12.damai.id, menjelaskan bahwa Bapak bangsa ini berharap sekembalinya, para pemuda-pemudi ini bisa membangun negeri dan mengajarkan kepada anak bangsa lainnya. Sehingga, bangsa Indonesia menjadi makmur, kuat, dan tidak tergantung oleh bangsa lain.

Namun, fakta menunjukkan di bidang sains dan ilmu pengetahuan, Indonesia masih kalah dibanding negara lain. Meski usia negeri ini sudah 71 tahun.

Berdasarkan laporan www.scimagojr.com, situs olahan pemeringkatan publikasi ilmiah, pada tahun 2014 Indonesia berada di peringkat ke-57 (32.355) kalah jauh dibanding negara sesama ASEAN seperti Singapura di peringkat 32 (192.942), Malaysia di peringkat 36 (153.378) dan Thailand dengan jumlah publikasi 109.832 dan menempati peringkat 43.

Profesor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, ilmuwan asal Indonesia yang menjadi peneliti di Jepang, menilai dunia penelitian di dalam negeri masih belum merdeka. Peneliti Indonesia belum bebas berekspresi dan masih minim dari perhatian.

Setidaknya, ciri-ciri pelajar yang merdeka itu adalah:

a.ย ย  ย Belajar Sungguh-sungguh

Ciri ini menjadi vital karena tugas utama seorang pelajar adalah belajar. Meraih prestai yang mengharumkan nama bangsa di kancah dunia sudah sepatutnya menjadi cita-cita setiap pelajar Indonesia.

Prestasi yang gemilang bukan didapat dari aktivitas yang main-main. Justru diraih dengan kerja keras, disiplin tinggi dan konsisten. Tidak ada hasil yang baik jika dikerjakan dengan sekedarnya. Termasuk juga belajar. Maka, ciri pertama pelajar yang merdeka adalah memiliki segudang prestasi yang membanggakan.

b.ย ย  ย Cinta akan Khasanah Budaya Indonesia

Pelajar yang merdeka dibuktikan dengan kecintaannya terhadap budaya dan tradisi bangsanya. Tidak kemudian menjadikan tradisi dan budaya bangsa lain yang lebih dibangga-banggakan. Bukankah tidak sedikit para pelajar kita yang cenderung mencintai budaya negara lain ketimbang budaya negaranya sendiri?

Secara lisan, banyak diantara pelajar kita yang mantab menjawab bahwa budaya bangsanya jauh lebih dicintai ketimbang budaya bangsa lain. Namun secara praktik, jauh panggang dari api.

Betapa tidak, para remaja kita yang lebih tertarik dengan tarian barat ketimbang tarian daerah kita sendiri, lebih tertarik berbusana negara barat ketimbang berbusana adat bangsa sendiri, lebih suka makanan luar negeri ketimbang makanan asal daerah di negara sendiri, dsb.

Saat ini kita tidak sedang berperang secara terang-terangan, angkat senjata, melawan negara lain. Tapi perang budaya dengan negara lain sepertinya masih saja terus berlangsung. Untuk itu, ciri pelajar yang merdeka berikutnya adalah mereka yang benar-benar mencintai khasanah budaya bangsa sendiri. Baik paham secara teori, terlebih lagi memaksimalkannya secara praktik.

c.ย ย  ย Bebas dari Perbudakan Hawa Nafsu

Tentu saja hawa nafsu yang dimaksud adalah sesuatu yang menyesatkan. Pelajar yang merdeka tentunya harus merdeka dari kebodohan, tawuran, pergaulan bebas dan narkoba. Pelajar yang merdeka tidak melulu mengikuti nafsu yang membuat dirinya tidak produktif.

Padahal, kita ketahui, bahwa pelajar adalah aset masa depan negara yang harus tumbuh dan berkembang menjadi insan-insan yang berkualitas.

Lantas, seperti apa pelajar yang merdeka itu menurut kamu? Beri jawabannya di kolom komentar, ya. ^_^

Bimbel Adzkia STAN Sukses Gelar Seminar Motivasi di SMAN 1 Medan

Bimbel Adzkia STAN Sukses Gelar Seminar Motivasi di SMAN 1 Medan

Bimbingan belajar Adzkia STAN sukses gelar seminar motivasi bertajuk โ€œSukses Menuju STAN 2017โ€ di aula SMAN 1 Medan, Rabu (10/8) .

Para peserta, yang kesemuanya duduk dibangku XII, tampak begitu antusias mengikuti acara tersebut yang dimulai sejak pukul 10.00-12.00 WIB.

โ€œKita berharap bahwa seminar ini nantinya akan mampu mengubah paradigma siswa bahwa untuk menjadi mahasiswa STAN adalah hal yang mudah, asal memiliki strategi belajar yang tepat,โ€ ujar Andrya, SE, selaku ketua panita acara.

Sesuai dengan temanya, seminar ini sengaja digelar sebagai bukti keseriusan Bimbel Adzkia STAN terhadap siswa/i SMA di Sumatera Utara, khususnya di SMAN 1 Medan, akan pentingnya strategi belajar yang benar guna menyambut datangnya ujian saringan masuk (USM) PKN STAN yang diprediksi Mei 2017 mendatang.

Kegiatan yang berdurasi tiga jam ini diharapkan mampu membuka cakrawala berpikir para peserta untuk mengerti bagaimana menyiasati sekaligus menyusun strategi sebelum USM PKN STAN tiba.

โ€œPada dasarnya, untuk lulus di PKN STAN itu tidaklah sesulit apa yang dibayangkan oleh kebanyakan siswa. Yang diperlukan hanya fokus dan keyakinan yang kuat bahwa yang kita lakukan hari ini niscaya akan memberikan hasil nantinya,โ€ tutur Muhammad Ramli, ST., M. Si, tentor Bimbel Adzkia STAN yang sekaligus menjadi pembicara utama dalam seminar tersebut.

Kegiatan yang dihadiri tidak kurang dari 600 orang peserta tersebut membuat para peserta tampak senang dan penuh semangat. Hal ini terbukti dengan riuh tepuk-tangan dan yel-yel peserta yang tidak henti dikumandangkan.

Di sela-sela acara, Andrya, SE., juga menambahkan bahwa, โ€œSeorang juara tidak akan pernah keluar dari tempat latihan terbaiknya. Dan sampai saat ini, Bimbel Adzkia STAN masih menjadi yang terbaik untuk meluluskan para siswanya ke STAN.โ€

Selain berisi ceramah inspiratif, pada sesi terakhir, pihak Bimbel Adzkia STAN juga membuka sesi tanya jawab terkait cara sukses lulus USM PKN STAN tersebut.